Ikatan Dimas Diajeng Sleman patut berbangga dengan keberhasilan Dimas Diajeng Sleman 2023 yang baru saja dinobatkan pada 12 Mei 2023 lalu dalam penyelenggaraan Cultourism #5 dengan tajuk “KALFEST: Reis de Koffee Merapi” pada hari Sabtu-Minggu, 26-27 Agustus 2023. Cultourism #5 tahun ini diselenggarakan di dua tempat, yakni Balakosa Bistro, Coffee, and Space, dan Wisanggeni Coffee.
Cultourism merupakan singkatan dari culture dan tourism, hal ini diyakini sebagai salah satu upaya dari Ikatan Dimas Diajeng Sleman, sebagai Duta Daerah Kabupaten Sleman bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dalam pengembangan generasi muda khususnya pada bidang budaya dan pariwisata. Cultourism adalah kegiatan rutin yang terintegrasi dalam Pemilihan Dimas Diajeng Sleman pada tiap periodenya.
Seperti yang dikatakan oleh Dimas Aldi selaku Ketua Pelaksana Kegiatan bahwa Cultourism merupakan projek pertama bagi Dimas Diajeng Sleman yang baru bergabung ke dalam Ikatan Dimas Diajeng Sleman.
“Kegiatan ini kami dedikasikan untuk mengulik keragaman produk lokal khas Kabupaten Sleman, khususnya Kopi Merapi. Berangkat dari kepedulian kami akan eksistensi Kopi Merapi yang semakin menurun, kami ingin mengangkat kembali Kopi Merapi sebagai komoditas unggulan Kabupaten Sleman, dengan mengajak berbagai elemen untuk berkolaborasi,” ujarnya.
Kegiatan Cultourism #5 ini terbagi menjadi beberapa sesi, diantaranya sesi Bincang Kopi, Teknik Penyeduhan Kopi, dan Meng’kopi’kan Merapi. Pada hari pertama (Sabtu, 26 Agustus 2023), sesi Bincang Kopi ditemani oleh moderator yang juga merupakan bagian dari Ikatan Dimas Diajeng Sleman, yakni Manda Baskoro, S.I.Kom. (Diajeng Sleman 2012), dan Arul Sulaiman (Dimas Sleman 2023).
Dalam sesi Bincang Kopi ini diisi oleh pembicara yang ahli di bidangnya, yakni Prof. Dr. Ir. Sri Anggrahini, M.S. (Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada), Fajar Widjanarko, S.S. (Filolog, Kurator Museum, Pemerhati Budaya), dan Renggo Darsono (owner “Dongeng Kopi”, penggiat komunitas kopi).
Sedangkan pada hari kedua (Minggu, 27 Agustus 2023), sesi Bincang Kopi dibersamai oleh Dinda Nur Safira (3rd Runner-up Puteri Indonesia, Dental Co-Ass RS UGM), dr. Aditya Rahmat Zulfikar (5th Runner-up the New L-Men of The Year 2023, dokter umum), dan Antonyus Budy, A.Md. (owner Suksma Coffee, pengelola Wisanggeni Coffee, barista, dan penggiat Kopi Merapi). Masing-masing pembicara menjelaskan Kopi Merapi sesuai dengan latar belakang masing-masing dalam bidang akademis, kesehatan, sejarah, dan budaya hingga gaya hidup.
Sesi Teknik Penyeduhan Kopi disajikan secara langsung oleh Antonyus Budy didampingi oleh Agustina Tri Wahyuningsih. Menurut pria yang akrab dipanggil “Mas Anton” ini, Kopi Merapi merupakan kopi yang unik dengan cita rasa natural roasted. Hal ini dikarenakan Kopi Merapi ditanam di tanah vulkanik Gunung Merapi, sehingga rasa kopinya baik Arabika maupun Robusta menjadi lebih unik dengan sensasi khas vulkanik.
Pada sesi ini, seluruh peserta diperbolehkan untuk menjadi barista dan meracik kopinya sendiri dari proses giling hingga penyajian kopi. Peserta pun nampak antusias dan bersemangat mengikuti tahapan demi tahapan dalam membuat kopi dari biji kopi asli Kopi Merapi.
Selanjutnya, sesi Meng”kopi”kan Merapi dilakukan dengan proses menanam bibit kopi di kebun yang telah dipersiapkan sebelumnya di area Wisanggeni Coffee, Kaliurang, Sleman. Penanaman bibit Kopi Merapi ini menjadi simbol keseriusan Dimas Diajeng Sleman 2023 dalam melaksanakan program pariwisata berkelanjutan dan berkesinambungan.
“Cultourism ini adalah kegiatan inisiasi dari Dimas Diajeng Sleman, dan diharapkan dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan serta memiliki dampak baik bagi masyarakat luas. Tahun ini, Dimas Diajeng Sleman 2023 mengambil inspirasi dari keberadaan Kopi Merapi yang merupakan komoditas asli Kabupaten Sleman dengan sasarannya adalah komunitas-komunitas yang berkaitan dengan kopi. Hal ini selaras dengan pengembangan pariwisata berbasis komunitas (community based tourism),” ujar drh. Mega Nalasukma, Pembina Ikatan Dimas Diajeng Sleman di Sleman, Sabtu.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, S.H. mengharapkan kegiatan Cultourism #5 menjadi langkah awal Dimas Diajeng 2023 untuk menjadi Duta Pariwisata yang tidak hanya mengandalkan kecantikan dan ketampanan, namun juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas. Beliau juga berharap agar potensi Kabupaten Sleman semakin dikenal dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.