Tahun 2020 ini memasuki tahun kedua gelaran Pekan Budaya Difabel. Meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, Pekan Budaya Difabel berupaya agar acara dapat diselenggarakan dan berjalan dengan baik, dengan konsep baru yang tentunya mematuhi protokol kesehatan.
Pekan Budaya Difabel (PBD) tahun 2020 yang seluruh kegiatannya didanai dengan Dana Keistimewaan melalui Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan menyuguhkan konsep Pancarona, yakni keragaman warna yang terbangun saat interaksi dan relasi antar manusia terjadi.
Tema Pancarona ini adalah upaya dalam perwujudan komunitas inklusi dengan pendekatan kebudayaan melalui interaksi dan relasi antar difabel maupun non-difabel dengan berbagai latar belakang yang beragam yang dimiliki oleh setiap individu. Selain itu dapat juga diartikan keragaman warna yang saling memperkuat interaksi dan relasi antar individu dalam komunitas inklusif.
Rangkaian kegiatan Pekan Budaya Difabel 2020 sendiri sebagian besar digelar secara daring (dalam jaringan) dan beberapa aktivitas dilakukan secara luring (luar jaringan). Pemilihan aktivitas secara daring menjadi salah satu langkah terbaik yang bisa dilakukan saat pandemi Covid-19.
Beragam kegiatan Pekan Budaya Difabel 2020 akan dilaksanakan mulai tanggal 30 november hingga 4 Desember 2020, dan di awal juga akan disajikan kegiatan pre event, yang di dalamnya ada beberapa kegiatan antara lain;
Rona Citra
Merupakan pameran foto virtual 30 pelaku seni di Yogyakarta yang bercerita secara visual dan teks tentang bagaimana seni memberi makna dan membuat mereka bertahan selama masa pandemi covid-19. Pameran ini dapat dinikmati di platform Instagram @pekanbudayadifabel.yk.
Rona Ikatan
Merupakan workshop seni yang melibatkan seniman arus utama sebagai fasilitator/pemateri dan komunitas inklusi sebagai peserta. Workshop ini tidak ditujukan untuk membuat karya seni bersama, tetapi fokus pada dinamika serta interaksi seniman arus utama yang non-difabel dengan peserta difabel selama proses berlangsung. Para seniman yang akan terlibat adalah: Jamaluddin Latif (teater), Joan Widya Anugrah (senirupa), Saryanta (gamelan), Mila Rosinta (tari), dan Asita Kaladewa (pantomim).
Relasi dan interaksi dalam proses lokakarya di atas akan dicatat, ditulis, dan didokumentasikan untuk mendeskripsikan keragaman warna (pancarona) yang terjadi saat relasi antar individu itu terbangun.
Video proses ini dapat dinikmati secara daring dan diunggah tanggal 31 Oktober, 7, 14, 21, dan 28 November 2020 di channel youtube Dinas Kebudayaan DIY: tasteofjogja disbud DIY.
Rona Tualang
Lima sosok inspiratif akan berkunjung dan mengeksplorasi (berpetualang) ke lima lokasi yang berbeda. Mereka berdialog dengan pemangku pada setiap lokasi membahas tentang bagaimana membangun masyarakat inklusi yang ideal? Proses dialog yang terjadi akan didokumentasi menggunakan video dan selanjutnya diunggah secara daring untuk memperluas gagasan inklusi sekaligus mempertunjukan interaksi dan keragaman perspektif dalam ekosistem yang inklusif.
Mereka yang akan berpetualang dan berdialog itu adalah: Sukri Budi Dharma (Butong) ke Artjog, Nurul Saadah Andriyani ke Museum Sonobudoyo, Arif Wicaksana ke Anterdans, Endang Sundayani ke Taman Budaya Yogyakarta, dan Joni Yuliyanto ke Kampus/Universitas di Yogyakarta.
Video dapat dinikmati mulai tanggal 31 Oktober, 7, 14, 21, dan 28 November 2020 secara daring di channel youtube Dinas Kebudayaan DIY: tasteofjogja disbud DIY.
Rona Perjumpaan
Pembicaraan dan diskusi secara daring yang melibatkan pegiat/organisasi inklusifitas dari berbagai negara tentang upaya pembangunan komunitas inklusi di masing-masing negara, keragaman, aktivitas yang dilakukan, tantangan yang terjadi, serta harapan ke depan. Pembicaraan dan diskusi secara daring (dalam jaringan) berdurasi 1 (satu) jam.
Organisasi/pegiat yang akan menjadi tamu dalam pembicaraan daring adalah: Epic Arts Kamboja, Creative Core BN Brunei Darussalam, Dancesequences Inc Amerika Serikat, True Colors Festival Jepang, dan Ria Papermoon Indonesia.
Semua diskusi ditayangkan secara live di Instagram Pekan Budaya Difabel 2020 dan dilaksanakan tanggal 31 Oktober, 7, 14, 21, dan 28 November 2020.
Rona Teladan
Rona Teladan (Talkshow) tentang Pekan Budaya Difabel bersama Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaksanakan tanggal 30 November 2020 | 17 :00 – 18:00 di JogjaTV. Dengan Pemateri : Putri Raharjo (Komite Pekan Budaya Difabel) dan Dra Y. Eni Lestari Rahayu (Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Adat Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta).
Rona Teladan (Talkshow) tentang Pendidikan Inklusi bersama Dinas Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaksanakan tanggal 30 November 2020 | 17 :00 – 18:00 di JogjaTV. Dengan Pemateri : Didik Wardaya, M. Pd., M.M. (Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Vincent Eddy Kuncoro H., M. Psi. (Psikolog) – Psikologi Terapi Mukti.
Rona Teladan (Talkshow) Manfaat Terapeutik Seni Tari, dilaksanakan tanggal 01 Desember 2020 | 17 :00 – 18 :00 di JogjaTV. Dengan Pemateri : Satwika Rahapsari, S.Psi., M.A., R-DMT (Terapis Seni dan Dosen Fakultas Psikologi UGM) dan Nurul Jamilatul Khasanah (Co-Founder & Koreografer Nalitari).
Rona Teladan (Talkshow) Pengalaman Seni dalam Inklusi, dilaksanakan tanggal 01 Desember 2020 | 17 :00 – 18 :00 di JogjaTV. Dengan Pemateri: Sukri Budi Dharma atau Butong (Seniman Lukis) dan Jamaluddin Latif (Aktor dan Sutradara).
Rona Teladan (Talkshow) KREATIVITAS UNTUK RESILIENSI, dilaksanakan tanggal 03 Desember 2020 | 19:30 – 20:30 di JogjaTV. Dengan Pemateri: Sumadi, S. H., M. H. (Plt Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta), Triyono (Difabike) dan Sri Rejeki Ekasasi (POTADS). Moderator: Drs. Susilo Nugroho.
Rona Ekspo
Ragam karya komunitas difabel akan dipamerkan pada Rona Ekspo yang digelar di KASULI (Kafe Susu Tuli) Jalan Langenarjan Lor 16A Panembahan Kraton Yogyakarta, mulai tanggal 30 November – 4 Desember 2020. Secara daring maupun luring, pengunjung dapat menyaksikan keragaman warna karya komunitas difabel Yogyakarta.
Rona Aksi
Pekan Budaya Difabel 2020 akan membuat karya pertunjukan kolaborasi komunitas inklusif yang melibatkan difabel dan non difabel dalam format video. Keragaman dalam kolaborasi akan mewarnai video pertunjukan yang dapat disaksikan secara daring pada tanggal 4 Desember 2020.
Rona Peran
Sebuah karya operet yang melibatkan difabel dan non difabel juga akan digelar dalam Pekan Budaya Difabel 2020. Proses operet disutradarai oleh seniman peran/teater Broto Wijayanto, dan dapat disaksikan di Jogja TV pada tanggal 4 Desember 2020.
Rona Pena
Proses berinteraksi dan berkarya berbagai pihak yang terlibat dalam Pekan Budaya Difabel yang dirangkum dalam tulisan dan dokumentasi dan diabadikan dalam sebuah buku.
Untuk detail dan update kegiatan Pekan Budaya Difabel 2020 bisa dilihat melalui social media Instagram @pekanbudayadifabel.yk.