Tahun 2022 ini, Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) akan kembali digelar secara offline. Mengambil venue di Pendopo Agung Ndalem Mangkubumen, YGF ke-27 ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 19 sampai 21 Agustus 2022, mulai pukul 19.15 WIB.

Baca juga : Yogyakarta Gamelan Festival Ke-27 Akan Digelar Secara Offline

Berbeda dengan 2 tahun sebelumnya yang digelar secara online karena pandemi covid-19, YGF yang kali ini bisa kembali disaksikan secara langsung akan mengembalikan substansi YGF sebagai pertunjukan yang mengajak penonton merasakan pengalaman bersama dengan gamelan. 

“YGF sempat beradaptasi dua tahun selama pandemi Covid-19, ditayangkan streaming, tetapi platform online ini hanya tools (alat) supaya YGF tetap terselenggara,” kata  Ishari Sahida selaku Program Director YGF.

Selama tiga hari gelaran, pecinta gamelan akan disuguhkan penampil dari dalam dan luar negeri, diantaranya Dharmasanti Tjakrawasita, BINA SIWI, Untu, Srawung Krumpyung, Gayam16 / REBONDS collectif artistique, Sandikala Ensemble, Omah Cangkem, SANGGAR TARI BALI SARASWATI KPB PURANTARA YOGYAKARTA, FORMATASINDO, Mandiro Laras, dan Sanggar Kesenian Prodi Sendrariya.

Selain konser gamelan, YGF 27 ini juga menghadirkan kegiatan rutin workshop serta rembug budaya. 2 workshop yang akan digelar. Workshop pertama yakni workshop Real Time Music yang diadakan di IFI-LIP pada Kamis, 18 Agustus 2022 pukul 14.00 sampai 16.00 WIB dengan pemateri dalam workshop ini adalah Christian Sebille dari Prancis yang akan mengajarkan penciptaan suara dan transformasinya secara real time.

Workshop pertama ini tidak dipungut biaya dan peserta wajib mendaftarkan diri melalui laman www.ygflive.com, klik workshop kemudian pilih daftar atau kunjungi https://bit.ly/WorkshopRealTimeMusic. Ada empat peserta undangan dan peserta umum dibatasi enam orang.

Sedangkan workshop kedua akan mengangkat pembuatan gamelan kaca. Workshop ini akan diadakan di IFI- LIP Sagan pada Sabtu, 20 Agustus 2022 pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Workshop ini akan dipandu oleh ahli dari Pacitan Muhammad Sulthoni Sastrowijoyo atau Toni ‘konde’ yang akan mengajarkan kepada para peserta membuat gamelan kaca secara bertahap.

Workshop kedua ini dibuka untuk umum dengan jumlah peserta tidak dibatasi. Calon peserta bisa mendaftar lebih dulu melalui www.ygflive.com, klik workshop kemudian pilih daftar atau kunjungi https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScIjPYZxOaa5HyQDSWIz4bQpJ1FKqIsmM9MVmpFVVDsXQk_Sw/viewform.

Sementara, untuk perhelatan Rembug Budaya akan diadakan pada Minggu, 21 Juli 2022 di IFI-LIP Sagan yang akan menghadirkan sederet pembicara untuk membahas perkembangan gamelan dari masa ke masa.

Yogyakarta Gamelan Festival sendiri merupakan festival gamelan berskala Internasional yang mewadahi pertemuan antara pemain dan pencinta musik gamelan dari seluruh dunia. YGF lahir pertama kali pada 1995 dari keresahan Sapto Raharjo yang melihat gamelan mulai dilupakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Perhelatan YGF pun digelar dan menandai lahirnya tempat atau wadah bagi eksistensi gamelan untuk dikenal di 36 negara. Sesuai dengan misinya, menggagas kehidupan seni gamelan yang dinamis, selalu menyelaraskan diri dengan zaman tanpa harus kehilangan latar belakang budayanya, dan saling menghargai keanekaragaman kebudayaan di dunia, YGF berupaya untuk menciptakan dan mengelola media yang secara kontinu menjadi sarana berkumpul, berkomunikasi, dan berinteraksi bagi para pencinta seni gamelan.

Photo official gayam16